PULANG

 


Karya : Keisha Adrelia Quinshula Siswi SMP Setia Negara, Depok


Sumber Canva

Naya sudah lama tidak pulang ke rumahnya. Ia sangat merindukan ibunya. Saat ini ia berada di bandara, berjalan tergesa-gesa dengan temannya yang mengekori,  Jessie

“Pelan-pelan Nay!” sahut Jessi yang tertinggal jauh di belakang Naya. Tetapi Naya bodo amat, ia sudah sangat merindukan ibunya.

Di pintu luar bandara, Naya pun menemukan ibunya. Ia menghampiri ibunya lalu memeluknya dengan erat. Tak berapa lama mereka berpelukan, datanglah Jessi dengan terengah-engah.

“Hah… hah… lu jalan cepet banget sih” ujar Jessi sambil mengelap keringat di dahinya. Jessi belum menyadari kalau di depannya ada Ibu Naya. Setelah ia mendongak, ia sedikit terkejut. “Eh tante, selamat siang” ujar Jessi kikuk.

Naya terkekeh pelan, “Jess, kenalkan ini ibuku. Ibu, kenalkan ini Jessi sahabatku” Naya memperkenalkan mereka. Lalu mereka pun sedikit berbincang dan setelah itu Ibu mengajak mereka untuk pulang ke rumah.


~~~

Di rumah Naya pergi ke dapur untuk membantu ibunya memasak makan malam. Sedangkan Jessi sedang mandi di kamar Naya. 

“Bagaimana kehidupan disana?” tanya Ibu sembari memotong sayuran.

“Lumayan, aku makan dengan baik. Aku juga bertemu teman yang baik”

“Kalau kuliahnya bagaimana?”

“Lancar, ibu sendiri bagaimana?”


Naya yang mendengar itu jadi merasa bersalah. “Maaf ibu, aku meninggalkan ibu sendiri disini” ucap Naya dengan menundukkan kepala.

“Eh, bukan begitu maksud ibu. Ibu senang kok melihatmu berusaha meraih cita-citamu” Ibu memeluk Naya dengan erat. “Ibu menyayangimu sayang” ucap Ibu.

“Aku juga menyayangi ibu” balas Naya..

“AAAAAAAKKKKKKKHHHH!!!!”


Ibu dan Naya terkejut mendengar suara jeritan Jessi dari dalam kamar Naya. Dengan cepat Naya beranjak tetapi ibunya menahannya. “Biar ibu saja yang ke sana Nay” ucap Ibu. “Tidak! Aku ikut” ujar Naya.

Akhirnya mereka berdua pun kesana. Di kamar Naya, terlihat Jessi yang terduduk di lantai dengan handuk di sampingnya. Ia terlihat sangat pucat. 

“Kenapa?” tanya Ibu Naya.

“T-tidak apa-apa” jawab Jessi terbata-bata.

“Lu kenapa Jess?” tanya Naya sembari mendekatinya. 

“Gapapa, gue kaget gara-gara kepleset tadi. Maaf ya bu udah buat keributan” jelas Jessi, lalu ia masuk ke dalam kamar mandi.

Naya melihat ke arah ibunya yang menunduk sambil tersenyum. 

‘Oh tidak jangan lagi’


~~~

Setelah Jessi selesai mandi, Naya menghampirinya dan berbisik. “Jess, sorry. Lu bisa pulang sekarang gak?” 

Jessi menaikkan sebelah alisnya heran. “Loh kenaoa? Apa gara-gara tadi gue teriak? Atau gue ngerepotin?” tanya Jessi.

“Gak bukan karena itu, lu pulang sekarang ya” 

“Okey, besok gw pulang” 

Naya yang mendengar itu berteriak tanpa sadar. “LU HARUS PULANG SEKARANG!”  teriak Naya.

“Ah, oke-oke gue pulang sekarang” final Jessi.

Jessi pun mengemas kopernya. Setelah itu ia keluar kamar Naya untuk mencari Ibu Naya. Melihat itu Naya pun mencegahnya. “Jess, lu pulang lewat pintu belakang aja ya. Gaudah pamitan”

“Ih, lu aneh dah Nay. Tadi nyuruh gue pulang, sekarang lu nyuruh buat lewat pintu belakang. Gue masih punya etika kali buat pamitan dulu” ujar Jessi.

Naya pun melepaskan genggaman tangannya pada Jessi, membiarkan Jessi mencari ibunya. Tak berapa lama kemudian terdengar jeritan Jessi. Naya sudah tau apa yang terjadi, ia pun menangis.

Sekitar satu jam kemudian, Ibu memanggil Naya untuk makan malam. “Naya, saatnya makan malam”

Naya pun keluar dari kamarnya dan menuju meja makan. Ia menatap hidangan yang sudah tesaji diatas meja makan. Mendadak saja tubuhnya merasa mual sekalai. 

‘Kenapa hal ini terus menerus terjadi?’

Naya menangis dalam diam. Ia ingin ke kamar saja an tidak memakan makanan yang tersaji.


‘Jessi…..’ lirih Naya dalam hati.

Selamat Datang di RUANG KARYA "Tempat belajar dan berkarya"

VIDEO MOTIVASI

Motivasimu Sakit untuk Bangkit. TONTON !! ...